baru deh nyadar kalo selama liburan gak ngelakuin apa2..
wait,
hari ini aku ingin berbagi hasil penelitianku (ciieeeeee) selama libur..
sebenarnya sih aku belum cocok menuliskan ini
Secara aku belum pengalaman sedikitpun tentang hal yang akan kubahas ini
tapi,
dari banyak kejadian-kejadian di sekitarku, kegagalan-kegagalan yang mereka alami menggelitik hatiku untuk meneliti lebih dalam apa yang menyebabkan mereka banyak mengalami kegagalan. khusunya dalam pernikahan. gak usah mengambil sample yang jauh-jauh. orang tuaku menjadi sample ternyata dalam hidupku.
well,
dari semua yang telah kulihat, kudengar, kubaca dan kurasakan.aku mengambil beberapa kesimpulan.
semoga bermanfaat
pembahasanku ini bermula dari pertanyaan menggelitik berikut ini:
1. apa sih cinta itu sebenarnya??? dan bagaimana seharusnya manusia menanggapinya??
2. apakah ada perubahan pengertian cinta sebelum dan sesudah adanya ikatan yang namanya "pernikahan"
ini adalah rangkuman yang kuperoleh dari berbagai informasi... dan aku menyajikanya dalam bahasaku sendiri. jadi maklum aja la ya kalo ada yang kurang mengena di benak pembaca.
1. cinta itu adalah perasaan. it's just a feeling!!!. se simple itu kah???? menurutku YA.
cinta itu hanyalah perasaan... dan sayangnya, tidak ada satu manusiapun yang dapat dengan sempurna mengontrol perasaanya. (setidaknya menurutku itu yang terjadi).
lalu, jika kita tidak ada yang dapat mengontrol penuh perasaan kita, bagaimana seharusnya kita bersikap sementara perasaan kita tidak sepenuhnya dibawah kendali kita. well, manusia terlahir bersama kemampuan BERPIKIR kan?. nah tugas kita saat perasaan cinta datang adalah menyeimbangkanya dengan si LOGIKA. memang tak sesederhana itu...well, selebihnya bisa kalian tambahi. karna aku belum ahli di bidang cinta (nah, loh, trus kok buat postingan ttg si cinta ya??!! :*)
2. A. si CINTA sebelum married
Bagaimanakah cinta menurut kita sebelum menikah?, yah... katakan lah selama pacaran?? dibawah ini adalah hasil penelitianku tentang si cinta sebelum married.
- Rindu bersama Seorang kekasih akan rindu bertemu dengan kekasihnya. Memikirkan kekasih setiap saat dan kerinduan untuk selalu bertemu dan bersama. itulah tujuan dari sepasang kekasih. Setelah menikah, setelah tujuan mereka untuk hidup bersama tercapai, lalu apa arti si cinta bagi pasutri???
- Rasa ingin memilikiSeorang kekasih memiliki cita-cita untuk memiliki sepenuhnya kekasinya dan menjadi pasangan hidupnya kelak. karna saat ini kita hanya memiliki kekasih kita dalam jangka waktu yang tak menentu, kita berharap suatu hari kelak, kekasih kita dapat menjadi milik kita sampai maut yang memisahkan kita. setelah menikah, cita-cita kita untuk memiliki kekasih menjadi pasangan hidup telah tercapai. lalu apa lagi arti si cinta bagi yang sudah married??
- Rasa ingin membahagiakanKarena cinta pada kekasih kita, kita akan berusaha melakukan sesuatu untuk membahagiakan kekasih kita, termasuk berkorban untuknya dan bagian inilah bagian yang sangat dibutuhkan si cinta setelah menikah. cinta berubah makna menjadi kasih yang memberi, bukan kasih yang menuntut. dan untuk mebiasakan diri akan hukum cinta yang lumayan sangat sulit dilakukan manusia ini, kita harus membiasakanya sejak dalam tahap PACARAN
menurut hasil otopsi saya terhadap berbagai kasus kegagalan berumah tangga (ceiiileee).. saya merangkum arti cinta yang sesungguhnya serta seharusnya dalam pernikahan. karena, setelah menikah dan setelah semua tujuan pacaran tadi terpenuhi. lalu apa arti si cinta?? apa yang menjadi tujuan si cinta setelah menikah???. ketika kita sedang pacaran, cinta kita memiliki tujuan akhir pada diri kita yaitu ingin memiliki, ingin berdekatan, yang ujung-ujungnya adalah kebahagiaan kita sendiri.
Nah, menurut penelitian saya jenis cinta yang seperti ini tidak berlaku lagi, dengan kata lain sudah tidak dapat dipergunakan lagi. jenis cinta yang bagaimanakah yang perlu kita tanamkan sejak pacaran dan akan tetap kita pupuk saat menikah?? saat kita benar2 telah menjatuhkan pilihan kepada satu orang untuk menemani sisa hidup kita. maka si cinta diberi nama baru yaitu "KASIH"
check this out:
- Kasih lebih mendahulukan kepentingan pasangan
Sering kali kesempatan hanya dapat digunakan untuk memenuhi kepentingan salah satu pihak terlebih dahulu. bila kita terlebih dahulu memikirkan kepentingan pasangan kita, siapapun dapat membuktikan pada akhirnya, bahwa pasangan kitapun akan berusaha memenuhi kepentingan kita. bonusnya, pasangan kita akan mendapati betapa bersyukurnya dia mendapatkan kita sebagai pasanganya. - Kasih Proaktif
Banyak diantara kita yang menuntut untuk mendapatkan perhatian. sementara kita tidak memberi perhatian penuh kepada pasangan kita. dan ini adalah bentuk kemunduran dari suatu hubungan. dalam kasih yang proaktif, kita dituntut untuk secara proaktif terlebih dahulu memberikan kasih kepada pasangan kita, tanpa menunggu pasangan menunjukkan kasihnya kepada kita apalagi menuntutnya untuk mengasihi kita. - Kasih yang WALAUPUN, MESKIPUN, SEKALIPUN
kasih ini menjadi prinsip kasih sejati dan kasih ini menjadi musuh utama cinta yang JIKALAU atau APABILA.
inilah arti kasih yang WALAUPUN,MESKIPUN, SEKALIPUN menurut kaca mata saya:
"Kasih sejati adalah tetap MENGASIHI sekalipun tidak ada satu hal pun yang kita lihat menarik darinya"
"Kasih sejati adalah tetap MENGHORMATI walaupun tidak ada satu hal pun yang dapat kita kagumi dari dirinya"
"Kasih sejati adalah tetap MENGHARGAI meskipun tidak ada satu hal pun yang ada padanya yang lebih baik dari diri kita"
"kasih sejati adalah MEMAAFKAN sekalipun kita pernah atau sedang dikecewakan"
"Kasih sejati adalah MENGAMPUNI sekalipun kita pernah atau sedang disakiti" - Kasih yang bertanggung jawab kepada Tuhan Yesus
Tidak ada alasan yang dapat membuat kita melepaskan diri dari pasangan kita setelah kita berjanji kepada Tuhan Yesus untuk menerima pasangan hidup kita di saat hari pernikahan. kita mengasihi pasangan kita karena Tuhan Yesus telah memberikanya kepada kita sebagai pasangan hidup kita dan mempercayakanya dalam hidup kita
itulah hasil penelitian saya, Seperti yang saya tuliskan di awal sebenarnya saya merasa belum berhak menuliskan tentang hal ini. namun, pertanyaan-pertanyaan itu terus menggelitik di dalam pikiran saya. karna sebagai perempuan normal, aku juga memimpikan sebuah pernikahan yang sempurna dong... namun, berani bermimpi, berani bayar harga. ya harga yang harus aku bayar adalah berani ngambil resiko gagal. nah, suapaya resiko nya semakin kecil, ada baiknya kan aku mempelajari medan perangnya.
:D
mungkin ada yang beranggapan bahwa tak selamanya teori saya ini benar. karena memang pada kenyataanya menjadi pasangan yang sempurna itu tidaklah mudah. namun perlu diingat... teori saya ini berasal dari penyelaman-penyelaman saya terhadap keluarga yang hancur. bukan keluarga yang sukses. karena menurut saya sangat lah baik belajar dari kegagalan-kegagalan orang lain supaya kita tidak mengalami kegagalan yang sama. menurut saya kita lebih baik menciptakan sukses kita sendiri dengan mengetahui apa yang harus dihindari daripada mengcopy paste kesuksesan orang lain. karna berhasil dengan cara kita sendiri jauh lebi menyenangkan bukan???...
with love

Tidak ada komentar:
Posting Komentar